Bacaan I
Pada suatu hari, Paulus dan Barnabas melanjutkan perjalanan ke Perga, lalu tiba di Antiokhia di Pisidia. Pada hari Sabat mereka pergi ke rumah ibadat, lalu duduk di situ. Setelah selesai ibadah, banyak orang Yahudi dan penganut-penganut agama Yahudi yang takut akan Allah,
mengikuti Paulus dan Barnabas; kedua rasul itu mengajar mereka dan menasihati supaya mereka tetap hidup di dalam kasih karunia Allah. Pada hari Sabat berikutnya datanglah hampir seluruh kota itu berkumpul untuk mendengar firman Allah. Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu,
penuhlah mereka dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus. Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata: “Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk
beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain. Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi.”
Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya. Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu. Orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka
yang takut akan Allah, dan pembesar-pembesar di kota itu, dan mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas dan mengusir mereka dari daerah itu. Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium.
Dan murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur kepada Allah.
Bacaan II
Aku, Yohanes, mendapat pengelihatan sebagai berikut: Tampaklah suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.
Maka kataku kepadanya: “Tuanku, tuan mengetahuinya.” Lalu ia berkata kepadaku: “Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.
Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi.
Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur kepada Allah.
Bacaan Injil
Pada suatu hari Yesus berkata kepada orang-orang Farisi, Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya
dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.
Aku dan Bapa adalah satu.
Doa Umat
Bagi Paus, para Uskup, para Imam dan para pemimpin umat. Semoga Bapa memberkati Paus, para Uskup, para Imam, dan para pemimpin umatMu agar hidup mereka semakin menyerupai Kristus. Marilah kita mohon….
U: Tuhan, dengarkanlah umatMu
Bagi para pemimpin masyarakat. Semoga para pemimpin masyarakat kami mengikuti jejak PutraMu dan sanggup berjerih payah berusaha membawa masyarakat menuju kesejahteraan umum. Marilah kita mohon….
U: Tuhan, dengarkanlah umatMu
Bagi semua orang yang sudah meninggal. Semoga mereka yang sudah meninggal dunia, Kauperkenankan menikmati kasihMu di surga dan tetap sehati dengan kami yang masih berjuang di dunia ini. Marilah kita mohon….
U: Tuhan, dengarkanlah umatMu
Bagi kita sendiri. Semoga Bapa memberi kami semangat bekerja sama, bergotong royong, dan saling membantu dalam membangun umatMu menjadi Gereja, tanda kehadiranMu di masyarakat kami. Marilah kita mohon….
U: Tuhan, dengarkanlah umatMu